Rabu, 26 Oktober 2011

Kekuatan wanita

Kaum Wanita...Mari Merenung Semoga kisah ini bisa diambil manfaatnya oleh saudari-saudari muslimahku: Sore itu aku menunggu kedatangan temanku yang akan menjemputku di masjid ini seusai ashar. Seorang akhwat datang, tersenyum, dan duduk di sampingku, lalu mengucapkan salam. Setelah berkenalan dan ngobrol, ia lalu mengajukan sebuah pertanyaan, “Anti (kamu) sudah menikah?”. “Belum mbak”, jawabku. Kemudian akhwat itu bertanya lagi, “Kenapa?” Aku hanya bisa menjawab dengan senyuman. Ingin kujawab karena masih kuliah, tapi rasanya itu bukan alasan. “Mbak menunggu siapa?” aku mencoba bertanya. “Nunggu suami,” jawabnya. Aku melihat ke samping kirinya, sebuah tas laptop dan sebuah tas besar yang tak bisa kutebak apa isinya. Dalam hati bertanya-tanya, dari mana mbak ini? Sepertinya wanita karir. Akhirnya kuberanikan juga untuk bertanya, “Mbak kerja di mana?” Entahlah apa yang meyakinkanku bahwa mbak ini seorang pekerja, padahal setahuku, akhwat-akhwat seperti ini kebanyakan hanya mengabdi sebagai ibu rumah tangga. “Alhamdulillah, 2 jam yang lalu saya resmi tidak bekerja lagi,” jawabnya dengan wajah yang aneh menurutku, wajah yang bersinar dengan ketulusan hati. “Kenapa?” tanyaku lagi. Dia hanya tersenyum dan menjawab, “Karena inilah satu cara yang bisa membuat saya lebih hormat kepada suami,” jawabnya tegas. Aku berfikir sejenak. Apa hubungannya? Heran. Lagi-lagi dia hanya tersenyum, lalu bercerita panjang lebar, "Ukhti, boleh saya cerita sedikit? Dan saya berharap ini bisa menjadi pelajaran berharga buat kita para wanita yang Insya Allah akan didatangi oleh ikhwan yang sangat mencintai akhirat. Saya bekerja di kantor, mungkin tak perlu saya sebutkan nama kantornya. Gaji saya tujuh juta per bulan. Suami saya bekerja sebagai penjual roti bakar di pagi hari, es cendol di siang hari. Kami menikah baru 3 bulan, dan kemarin untuk pertama kalinya saya menangis karena merasa durhaka padanya. Waktu itu jam 7 malam, suami baru menjemput saya dari kantor, hari ini lembur, biasanya sore jam 3 sudah pulang. Saya capek sekali Ukhti. Saat itu juga suami masuk angin dan kepalanya pusing. Dan parahnya saya juga lagi pusing . Suami minta diambilkan air minum, tapi saya malah berkata: 'Abi, Umi pusing nih, ambil sendirilah.' Pusing membuat saya tertidur hingga lupa shalat isya. Jam 23.30 saya terbangun dan cepat-cepat shalat. Alhamdulillah pusing pun telah hilang. Beranjak dari sajadah, saya melihat suami saya tidur dengan pulasnya. Menuju ke dapur, saya liat semua piring sudah bersih tercuci. Siapa lagi yang bukan mencucinya kalau bukan suami saya. Terlihat lagi semua baju kotor telah dicuci. Astaghfirullah, kenapa Abi mengerjakan semua ini? Bukankah Abi juga pusing tadi malam? Saya segera masuk lagi ke kamar, berharap Abi sadar dan mau menjelaskannya, tapi rasanya Abi terlalu lelah, hingga tak sadar juga. Rasa iba mulai memenuhi jiwa saya, saya pegang wajah suami saya itu. Ya Allah panas sekali pipinya, keningnya. Masya Allah, abi demam, tinggi sekali panasnya. Saya teringat atas perkataan terakhir saya pada suami tadi. Hanya disuruh mengambilkan air minum saja saya membantahnya. Air mata ini menetes, betapa selama ini saya terlalu sibuk di luar rumah, tidak memperhatikan hak suami saya.” Subhanallah, aku melihat mbak ini cerita dengan semangatnya, membuat hati ini merinding. Dan kulihat juga ada tetesan air mata yang diusapnya. “Anti tahu berapa gaji suami saya? Sangat berbeda jauh dengan gaji saya. Sekitar 600-700 ribu per bulan. Hanya sepersepuluh dari gaji saya. Dan malam itu saya benar-benar merasa durhaka pada suami saya. Dengan gaji yang saya miliki, saya merasa tak perlu meminta nafkah pada suami, meskipun suami selalu memberikan hasil jualannya itu pada saya. Dan setiap kali memberikan hasil jualannya, ia selalu berkata, 'Umi, ini ada titipan rezeki dari Allah. Diambil ya buat keperluan kita. Tidak banyak jumlahnya, mudah-mudahan Umi ridha.' Kenapa baru sekarang saya merasakan dalamnya kata-kata itu. Betapa harta ini membuat saya sombong pada nafkah yang diberikan suami saya”, lanjutnya "Alhamdulillah saya sekarang memutuskan untuk berhenti bekerja, mudah-mudahan dengan jalan ini, saya lebih bisa menghargai nafkah yang diberikan suami. Wanita itu begitu susah menjaga harta, dan karena harta juga wanita sering lupa kodratnya, dan gampang menyepelekan suami,” lanjutnya lagi tanpa memberikan kesempatan bagiku untuk bicara. “Beberapa hari yang lalu, saya berkunjung ke rumah orang tua dan menceritakan niat saya ini. Saya sedih, karena orang tua dan saudara-saudara saya tidak ada yang mendukung niat saya untuk berhenti berkerja. Malah mereka membanding-bandingkan pekerjaan suami saya dengan orang lain.” Aku masih terdiam membisu mendengar keluh kesahnya. Subhanallah, apa aku bisa seperti dia? Menerima sosok pangeran apa adanya, bahkan rela meninggalkan pekerjaan? “Kak, kita itu harus memikirkan masa depan. Kita kerja juga untuk anak-anak kita Kak. Biaya hidup sekarang ini besar. Begitu banyak orang yang butuh pekerjaan. Nah kakak malah pengen berhenti kerja. Suami kakak pun penghasilannya kurang. Mending kalau suami Kakak pengusaha kaya, bolehlah kita santai-santai aja di rumah. Salah Kakak juga sih, kalau mau jadi ibu rumah tangga, seharusnya nikah sama yang kaya. Sama dokter muda itu yang berniat melamar kakak duluan sebelum sama yang ini. Tapi kakak lebih milih nikah sama orang yang belum jelas pekerjaannya. Dari 4 orang anak Bapak, cuma suami Kakak yang tidak punya penghasilan tetap. Dan yang paling membuat kami kesal, sepertinya suami Kakak itu lebih suka hidup seperti ini, ditawari kerja di bank oleh saudara sendiri yang ingin membantupun tak mau. Sampai heran aku, apa maunya suami Kakak itu,” katanya lagi menceritakan ucapan adik perempuannya saat dimintai pendapat. “Anti tahu, saya hanya bisa nangis saat itu. Saya menangis bukan karena apa yang dikatakan adik saya itu benar, bukan karena itu. Tapi saya menangis karena imam saya dipandang rendah olehnya. Bagaimana mungkin dia meremehkan setiap tetes keringat suami saya, padahal dengan tetesan keringat itu, Allah memandangnya mulia. Bagaimana mungkin dia menghina orang yang senantiasa membangunkan saya untuk sujud di malam hari. Bagaimana mungkin dia menghina orang yang dengan kata-kata lembutnya selalu menenangkan hati saya. Bagaimana mungkin dia menghina orang yang berani datang pada orang tua saya untuk melamar saya, padahal saat itu dia belum mempunyai pekerjaan. Bagaimana mungkin seseorang yang begitu saya muliakan, ternyata begitu rendah di hadapannya hanya karena sebuah pekerjaaan. Saya memutuskan berhenti bekerja, karena tak ingin melihat orang membanding-bandingkan gaji saya dengan gaji suami saya. Saya memutuskan berhenti bekerja juga untuk menghargai nafkah yang diberikan suami saya. Saya juga memutuskan berhenti bekerja untuk memenuhi hak-hak suami saya. Semoga saya tak lagi membantah perintah suami. Semoga saya juga ridha atas besarnya nafkah itu. Saya bangga ukhti dengan pekerjaan suami saya, sangat bangga, bahkan begitu menghormati pekerjaannya, karena tak semua orang punya keberanian dengan pekerjaan itu. Kebanyakan orang lebih memilih jadi pengangguran daripada melakukan pekerjaan yang seperti itu. Tapi lihatlah suami saya, tak ada rasa malu baginya untuk menafkahi istri dengan nafkah yang halal. Itulah yang membuat saya begitu bangga pada suami saya. Semoga jika anti mendapatkan suami seperti saya, anti tak perlu malu untuk menceritakan pekerjaan suami anti pada orang lain. Bukan masalah pekerjaannya ukhti, tapi masalah halalnya, berkahnya, dan kita memohon pada Allah, semoga Allah menjauhkan suami kita dari rizki yang haram,” ucapnya sambil tersenyum manis padaku. Mengambil tas laptopnya, bergegas ingin meninggalkanku. Kulihat dari kejauhan seorang ikhwan dengan menggunakan sepeda motor butut mendekat ke arah kami, wajahnya ditutupi kaca helm, meskipun tak ada niatku menatap mukanya. Sambil mengucapkan salam, meninggalkanku. Wajah itu tenang sekali, wajah seorang istri yang begitu ridha. Ya Allah… Sekarang giliran aku yang menangis. Hari ini aku dapat pelajaran paling baik dalam hidupku. Pelajaran yang membuatku menghapus sosok pangeran kaya yang ada dalam benakku. Subhanallah... Semoga pekerjaan, harta tak pernah menghalangimu untuk tidak menerima pinangan dari laki-laki yang baik agamanya.

Jumat, 14 Oktober 2011

Sekedar SMS kata2 bijak

Janganlah salah seorang di antara kalian meninggal dunia kecuali dalam keadaan berbaik sangka kepada Allah Azza wa jalla. (HR. Muslim). Perkataan yg paling utama setelah Al-Quran ada 4: Subhanallah, Alhamdulillah, Laa ilaaha illallahu, Allahuakbar. (HR. Imam Muslim). Org byk mencari fadhilah amalan sunah tp tdk menyempurnakan amalan wajib bagai pedagang yg rugi tapi ingin mencari keuntungan. (Tanbihul Mughtarin: 159). Dendam menyimpan kepahitan, imun tubuh kita akan mati. Disitulah bermula awal segala penyakit. STREES, kolesterol tinggi, pemicu darah tinggi, jantung, rhematik, arthitis, stroke (pendarahan/penyumbatan pembuluh darah), Berbekam bisa jd solusi. Dunia dan Akhirat dalam hati bagaikan dua sisi timbangan jika sisi salah satu lebih berat maka sisi lainnya akan lebih ringan. (Tazkiyatun Nufuus: 129; Aun bin Abdillah). Siapa saja yg menghendaki keuntungan akhirat akan Kami tambah keuntungan baginya, dan siapa yg menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagai keuntungan dunia, dan tidak ada bagianpun di akhirat, (As-Syuura: 20) Raulullah bersabda: Org yg pengasih akan di kasihi Dzat Yang Maha Pengasih, kasihanilah yg di bumi, maka yg di langit akan mengashimu. (HR. Tirmidzi) Ketahuilh bhwa Allah Mengetahui pa yg ada dalam hatimu, maka takutlah kepd-Nya (QS. 2: 235)…kita sma sekali tak pernah bisa berbohong kepada Allah. Allah berfirman, org yg saling mencintai karna ke agungan-Ku akan mendptkan mimbar2 dari cahaya&org2 yg mati syahid. (HR. Tirmidzi). Sesungguhnya org yg palng buruk kedudukannya d sisi Allah adalah org yg di tinggalkan oleh manusia lain krna takut kejahatannya-(HR. Bukhari-Muslim) Dan Dia bersma kamu dimanapun kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apapun yg kamu kerjakan” –Yakinilah kita tak pernah sendirian- “Jika dirimu tdk disibukkan dgn hal2 yg baik, pasti akan disibukkan dgn hal2 yg bathil”(Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah) Sikap pemaah merupakan sebab u meraih kedudukan tinggi&derajat mulia.Dgn sikap inilah akan didapatkan ketenangan hati, manisnya iman&kemuliaan diri. Tidaklah Allah akan menambhkan kpd seorang hamba dgn sifat pemaaf yg dimilikinya kecuali kemuliann. (HR. Muslim) Barangsiapa yg berwudhu lalu membaguskan wudhunya, niscaya kesalahn2nya keluar dr badannya hingga keluar dr bawah kuku2nya. (HR.Muslim) Sebaik-baik manusia adlh org yg panjang umurnya dan baik amalnya. (HR.Ahmad) Katakanlah “ hai hamba2-Ku yg melampau batas thp diri mereka sendri, jgnlah kamu berputus asa dr rahmat Allah, sesungguhnya Allah mengampuni dosa2 semuanya (QS.AZ-Zumar: 53) Betapa byk kelompok yg sedikit dapat mengalahkan kelmpok yg baynayk degn izin Allah. Dan Allah beserta org2 yg sabar-(QS.AlBaqarah: 249) Sesungguhnya perbuatan2 baik itu dapat menghapuskan (dosa) perbuatn2 yg buruk. (Hud: 114) Rasulullah: Maukah aku tunjukan salah satu perbndaharaan surga? Abu Musa: tentu, Rasulullah: Bacalah, laa haula walaa quwwata illa billah-(HR. Bukhari). Dan org2 yg bersungguh2 di jalan kami, benar2 kami akan tunjukan kpd mereka jalan2 kami. (QS,29: 69) Perbanyaklah shalawat kepadaku pd hr jumat & malam jumat. Siapa yg bershalawat kepdku 1x niscaya Allah bershalawat kpdnya 10x. (HR. Baihaqi: Shahih) Berkata Imam hasan al-Bisri Rahimahullah: Aku tau bahwa rzekiku tdk akan dimakan oleh yg lain, krnnya hatiku tenang; aku tau amaln2ku tdk akan dilakukn oleh org lain, makanya aku sibukkan utk beramal; aku tau bahwa Allah selalu melihatku krnanya aku malu bila Allah mendapatiku dlm bermaksiat; Aku tau bahwa kematian menantiku; makanya aku persiapkan bekal untk berjumpa dgn-Nya. Barangsiapa taat kpd Allah & Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dlm Surga yg mengalir di dalamnya sungai2, sdg mereka kekal di dalamnya…”(QS. An-Nisa; 13) Abu Bakar: Tidaklah perbuatan maksiat dilakukan scr terang2an pada suatu kaum, melainkan Allah akan menimpakan musibah pd mereka-(Knazul-Ummah 14114) Berat & getirnya cobaan hidup, sngat tergantung dr rasa cinta terhadap dunia ini; makin cinta akhirat makin ringan, makin cinta pd Allah makin nyaman (aa gym) Seandainya manusia mengetahui bahwa nikmat Allah yg ada dalam musibah itu tdk lain seperti halnya nikmat Allah yg ada dalam kesenangan, niscaya hati&lisannya akan sibuk selalu untuk bersyukurinya.(Syifaa’ul ‘Aliil: 525). Seorang muslim tertimpa keletihan, penyakit, kekhawatiran, kesedihan & kesusahan bahkn duri yg melukainya melainkan Allah yg menghapus dosanya (HR. Bukhari). Pelit akan membuat hati makin sempit, urusan semakin rumit & hidup makin sulit. Tidak kan rugi org yg senang berbagi. Hidup berkah bg yg sengan sedekah (Aa gym) Brang siapa yg menolong kesusahan org muslim, mk Allah akan menolongnya dr kesusahan pd hari kiamat. (HR.Bukhari) Ada 4 hal yg menghambat rezeki: -Tidur di pagi hari dari sholat Subuh sampai matahari bersinar,-Tidak sholat/doa secara teratur,-Malas,- Perbuatan Dosa. Ada 4 modak hidup yaitu: -Selalu ingat Allah,-Selalu Bersyukur ,-Selalu sabar,-Selalu sholat.(Al-Baqarah: 152-154)

Kamis, 13 Oktober 2011

PUISI...(bacalah)

Puisi aneh seorang ikhwan ADK kota palu Ukhti oh ukhti Jilbabnya lebar dan tertutup rapi Senyumnya manis menyentuh hati Kalau jalan hanya bumi yang diliati Kenapa? Uangnya jatuh ya ukhti? Eh, emang dasar gak ngerti! Mereka gitu karena jaga hati! Ukhti oh ukhti., Penginnya selalu berbuat lebih Kadang rapat gak kenal hari Pulang malampun tak peduli Emang dasar si ukhti Gak mau kalah buat organisasi Hebat ukhti!! Ukhti cantik ukhti soleha Buat khalwat udah gak selera Tapi jangan pelihara sinetron di otak ya! Nanti susah ngitung matematika Dapet rendah baru kerasa! Jangan suka ngayal makanya! Ukhti oh ukhti Betapa banyak yang menyakiti Apalagi dari kalangan lelaki Banyak yang janji mengkhitbahi Eh, tamat kuliah gak datang-datang lagi! Jodohmu udah ada yang ngatur ukhti Jangan takut gak kebagian ikhwan sejati Ukh, gaya bicaramu begitu indah Sungguh lembut dan terarah Buat dakwah gak kenal lelah Tapi ingat, tetap harus jaga izzah! Ukh, anti memang wanita berkelas Walau kadang, ruang gerak agak terbatas Tak boleh out bond yang berat nan keras Biar malaria gak kambuh dan bikin lemas Mau flying fox gak bebas Ketawa ngakak dibilang gak waras Mempertahankan argument dikatain ngeras Eh, dibilang gendut malah cemas! Sabar ukh, ikhlas... ikhlas... Ukhti saudara seiman Beli pulsa buat internetan Kadang kala pake hot spot gratisan Gabung di FB dan FS buat nambah teman Dakwah dijadikan alasan Kok foto anti dipajangkan Gak takut ada yang jelalatan? Ukhti.. ukhti.. tak usah cari perhatian! Apalagi dengan cara kek gituan! Ahk, malu-maluin teman! Wahai akhwat sejati Wanita kepunyaan Sang Pemilik Hati Mari kita belajar untuk jadi lebih baik lagi Kita kejar Jannah yang hakiki Jangan mau berbelok ke dunia fana ini Mari belajar pada shabiyah yang suci Tetaplah istiqomah dengan tuntunan Ilahi! ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Ikhwan Oh Ikhwan Gayamu begitu mentereng, wan Jenggot tipis berlambaian Kalau pergi jalan-jalan Sandal jepit kesayangan selalu digunakan Tak terpikat dengan jins lubang biawakan Apalagi levis bolong tambalan Keren loh wan, celana gantung kebanjiran! Ikhwan oh ikhwan Lagakmu keren wan! Tak mau pake acara pacaran Tapi kok dekat dengan para cewe wan? Kenapa wan? Alasan minta traktiran? Tiap hari komat kamit, ngapain wan? Ngapalin lagu barat atau Al-Quran? Oh.. persiapan buat setor hapalan Ikhwan... ikhwan...Tiap hari liat betis putih gentayangan Gak takut hapalan jadi pada ilang, wan! Wuih keren wan! Waktu KM gabungan hijabnya tinggi banget, wan Alasannya agar gak saling curi pandangan Duwh, biar bisa jaga hati ya wan? Loh, tapi kok pulang KM boncengan? Wah, dengan cewe lagi wan! Mau jalan-jalan kemana wan? Ikhwan oh ikhwan Bener-bener lelaki idaman Gak takut panas turun aksi ke jalanan Mulut koar-koar dibarisan terdepan Aih, ternyata cuma buat cari perhatian! Perkasa banget ente wan! Tiap hari kerja buat cari dana tambahan Gak lupa ditabung dalam celengan Buat lanjut kuliah or persiapan walimahan? Kok senin ma kamis pada gak puasa, wan? Ckckck... ikhwan..ikhwan..Kerja buat ampe gak kuat puasa ya wan? Ikhwan oh ikhwan Alangkah solehnya ente wan Tiap malam bangunin akhwat buat tahajudtan Kalau gak perantara SMS, ya telponan Tapi kok teman halaqo gak dibangunin juga wan! Ahk, tak fair ente wan! Ikhwan oh ikhwan Jangan marah dong wan Puisi ini untuk mereka yang melemah kok wan Kalau ente tersinggung berarti ngerasa, wan Coretan nakal ini bukan sindiran Cuma buat cerminan Hai manusia pilihan Jangan melemah kawan! Apalagi kita dah jadi anak kuliahan Moga tetap istiqomah ya teman!