Jumat, 22 Maret 2013

"AKHWAT SEJATI DAN IKHWAH SEJATI"

AKHWAT SEJATI
Seorang gadis kecil bertanya pada ayahnya, “Abi ceritakan padaku tentang akhwat sejati?”
Sang ayah pun menoleh sambil kemudian tersenyum.
Anakku…

Seorang akhwat sejati bukanlah dilihat dari kecantikan paras wajahnya, tetapi dilihat dari kecantikan hati yang ada di baliknya.
Akhwat sejati bukan dilihat dari bentuk tubuhnya yang mempesona, tetapi dilihat dari sejauh mana ia menutupi bentuk tubuhnya.
Akhwat sejati bukan dilihat dari begitu banyaknya kebaikan yang ia berikan tetapi dari, keikhlasan ia memberikan kebaikan itu.
Akhwat sejati bukan dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya, tetapi dilihat dari apa yang sering mulutnya bicarakan.
Akhwat sejati bukan dilihat dari keahliannya berbahasa, tetapi dilihat dari bagaimana caranya ia berbicara.
Sang ayah diam sejenak sembari melihat ke arah putrinya.“Lantas apa lagi Abi?” sahut putrinya.
Ketahuilah putriku…
Akhwat sejati bukan dilihat dari keberaniannya dalam berpakaian tetapi dilihat dari sejauh mana ia berani mempertahankan kehormatannya.
Akhwat sejati bukan dilihat dari kekhawatirannya digoda orang di jalan, tetapi dilihat dari kekhawatiran dirinyalah yang mengundang orang jadi tergoda.
Akhwat sejati bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujian yang ia jalani, tetapi dilihat dari sejauhmana ia menghadapi ujian itu dengan penuh rasa syukur.
Dan ingatlah…
Akhwat sejati bukan dilihat dari sifat supelnya dalam bergaul, tetapi dilihat dari sejauhmana ia bisa menjaga kehormatan dirinya dalam bergaul.Setelah itu sang anak kembali bertanya,
“Siapakah yang dapat menjadi kriteria seperti itu, Abi?” Sang ayah memberikannya sebuah buku dan berkata, “Pelajarilah mereka!”
Sang anakpun mengambil buku itu dan terlihatlah sebuah tulisan “Istri Rasulullah”.


IKHWAN SEJATI
Seorang remaja pria bertanya pada ibunya, ”Ibu, ceritakan padaku tentang ikhwan sejati!”

Sang Ibu tersenyum dan menjawab…
Ikhwan Sejati bukanlah dilihat dari bahunya yang kekar, tetapi dari kasih sayangnya pada orang disekitarnya.
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang, tetapi dari kelembutannya mengatakan kebenaran.
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah sahabat di sekitarnya, tetapi dari sikap bersahabatnya pada generasi muda bangsa.
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia di hormati di tempat bekerja, tetapi bagaimana dia dihormati di dalam rumah.
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan, tetapi dari sikap bijaknya memahami persoalan.
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang, tetapi dari hati yang ada dibalik itu.
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari banyaknya akhwat yang memuja, tetapi komitmennya terhadap akhwat yang dicintainya.
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah barbel yang dibebankan, tetapi dari tabahnya dia mengahdapi lika-liku kehidupan.
Ikhwan Sejati bukanlah dilihat dari kerasnya membaca Al-Quran, tetapi dari konsistennya dia menjalankan apa yang ia baca.
Setelah itu, sang remaja pria kembali bertanya. Siapakah yang dapat memenuhi kriteria seperti itu, Ibu ?
Sang Ibu memberinya buku dan berkata…
Pelajari tentang dia. Ia pun mengambil buku itu, MUHAMMAD, judul buku yang tertulis di buku itu.

sumber: http://dinaryuliati.blogspot.com/2010/08/akhwat-dan-ikhwan-sejati.html

"CINTA REMAJA"

Assalamualaykum :) 


Apa yang terlintas di pikiran pembaca setelah mendengar kata "Cinta"? Mungkin ada yang langsung berfikir tentang lawan jenisnya yang sedang disukai? Atau mungkin langsung terlintas fikiran tentang Allah? Atau orang tua? hehe, yaa, di posting kali ini kami akan membahas tentang Cinta.
Hayooo, apa yang kalian tahu tentang Cinta? Mungkin ada yang menjawab : cinta itu.. C.I.N.T.A (?) #abaikan haha. Jadi, sebenernya cinta itu..
Cinta adalah satu kata yang sangat erat dengan dunia remaja. Rasanya aneh kalau anak remaja tak kenal dengan namanya cinta. Biasanya pada usia remaja orang akan dengan mudah membuat puisi−puisi cinta yang begitu indah yang ditulis dengan penuh penghayatan. Atau mendadak jadi seorang yang sangat puitis haha, pokonya di usia remaja benih−benih cinta mudah tumbuh dan berkembang dengan subur.
Bagi remaja muslim yang cerdas benih−benih cinta ini akan dikemas menjadi sesuatu yang bersih, suci dan tidak dinodai yaitu dengan memperhatikan rambu−rambu yang sesuai dengan aturan islam.
Sebagai agama yang fitrah islam mengatur segala aspek kehidupan termasuk dalam urusan cinta remaja. Dalam hal ini setiap remaja harus mensyukuri rasa cinta yang ia rasakan sebagai anugrah yang sangat besar dari Allah SWT. Sebagai rasa syukurnya maka setiap remaja islam harus mengikuti aturan yang telah ditetapkan Allah untuk kemaslahatan hidupnya di dunia dan akhirat.
Berbagai godaan syetan untuk menyuburkan rasa cinta itu begitu besar sehingga banyak remaja yang terjerumus menganggap bahwa pacaran merupakan hal yang wajar bahkan ada istilah pacaran islami segala.
Sebagai remaja islam yang cerdas gunakan akal, pikiran dan aturan islam dalam menyikapi segala urusan termasuk urusan cinta, karena godaan/ujian terbesar dimasa remaja adalah mengelola hati dan fikiran dari rasa cinta terhadap lawan jenis. Ingatlah bahwa cinta yang suci, cinta yang bertanggung jawab adalah cinta yang dibangun setelah akad nikah dan cinta terhadap lawan jenis sebelum akad nikah lebih cenderung pada hawa nafsu belaka.
Jadi bila para pembaca merasakan getaran cinta terhadap seseorang, syukuri dan kemas menjadi sesuatu yang bernilai ibadah yaitu dengan tidak membiarkan hawa nafsu berkeliaran tanpa aturan islam yang benar. 


Tetap SEMANGAT ! :)

TEMAN KE SYURGA

Pertemanan (friendship) merupakan sebuah makna signifikan yang mesti ditarsirkan ulang. Makna dari “teman baik” berbeda dari satu orang ke yang lainnya. Sebagian orang meyakini bahwa teman baik adalah seseorang yang dapat dipercaya dan menjadi tempat untuk menceritakan semua rahasia. Sementara yang lain mendefinisikannya sebagai seseorang yang setia menemani baik ketika sedih maupun bahagia.

Kendati opini tentang definisi teman bervariasi, namun semuanya relatif benar. Dan jika kita meletakkan berbagai pandangan itu bersama-sama, maka semuanya bisa membentuk sebuah definisi sebenarnya tentang teman yang baik. Namun sejatinya masih terdapat sebuah makna signifikan dan peran dari sahabat baik yang sangat penting dalam perspektif Islam. Yaitu seseorang yang membantu kita untuk lebih dekat kepada Allah, membuat kita menjadi lebih patuh dan taat kepada perintah dan ajaran-Nya, serta memberi keuntungan positif untuk umat.Kriteria Teman Baik Menurut Islam

Jika demikian, apa sih sebenarnya kriteria teman yang baik dalam Islam? Pikirkan sejenak tentang teman-teman kita, dan biarkan ana bertanya, “Bagaimana kita memilih teman? Apa peran teman-teman dalam kehidupan kalian? Apakah teman hanya semata-mata untuk pergi bareng dan bersenang-senang?” Jika kalian mengamini semua pertanyaan di atas, maka ada baiknya berpikir ulang dan mencoba untuk memahami makna serta peranan teman yang shaleh. Teman bukan sekadar seseorang yang bisa diajak untuk menikmati waktu bersama. Peranan teman ternyata lebih dalam dari sekedar berbagai sudut pandang yang dangkal.

Seorang teman bisa membantu kalian melakoni amalan-amalan hebat yang memicu pahala dan surga. Di sisi lain, teman juga bisa menghalangi dirimu dari perjalanan menuju surga. Pengaruh teman terhadap diri kalian sungguh luar biasa, bahkan melebihi anggota keluarga. Inilah mengapa begitu penting untuk berhati-hati memilih teman.

…Teman bukan sekadar seseorang yang bisa diajak untuk menikmati waktu bersama. Seorang teman bisa membantu kalian melakoni amalan-amalan hebat yang memicu pahala dan surga…

Hal-hal penting yang harus kalian pikirkan ketika memilih teman adalah kedekatan mereka kepada Allah. Kalian bisa tahu kedekatan tersebut bukan hanya dari penampilan mereka. Tapi juga melalui tingkah laki, tabiat, akidah, dan tindak-tanduk mereka.

Teman yang sepanjang waktunya memikirkan bagaimana caranya menggapai pahala, bisa dekat dan menggapai keridhaan Allah melalui tindakannya adalah teman yang bisa kalian percaya. Jalinlah persahabatan dengannya.

Jika kalian tidak shalat, tidak pernah berpuasa, gemar bergosip, atau kalian tidak memiliki peran aktif dalam masyarakat, maka sudah seharusnya kalian memiliki teman-teman yang mampu memperbaiki perilaku dan sikap kalian menjadi lebih baik. Alangkah buruknya jika kita memiliki teman yang justru memperburuk moral, sikap, dan bahkan akidah kita.

Karena teman-teman berperangai buruk bisa mendorong kalian untuk melakukan tindakan-tindakan yang buruk juga. Berbohong, merokok, kecanduan narkoba, dan bahkan berzina adalah hal-hal yang merupakan hasil buruk dari teman-teman yang berperangai buruk. Seorang teman mengatakan, “Teman-teman memiliki dampak nyata terhadap diri seseorang, dan bahkan mereka bisa mempengaruhi keseluruhan hidup seseorang.”

Sementara itu, teman-teman yang shaleh bisa memberikan pengaruh positif bagi kehidupan kalian; membuat hidup menjadi lebih baik dunia dan akhirat. Sebagai contoh, teman yang memiliki aktivitas dalam derma bisa mendorong kalian untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatannya. Hal demikian lebih baik daripada kalian menghabiskan waktu melakukan hal-hal tidak bermanfaat atau sesuatu yang haram bersama teman-teman berkelakuan keji. Teman-teman yang baik bisa menemani kalian untuk mengunjungi panti asuhan, menghadiri halaqah pembelajaran Al-Qur’an, atau menghabiskan waktu untuk hal-hal bermanfaat lainnya. Bahkan, selain bermanfaat, semua itu juga bernilai pahala di sisi Allah.

…Sementara itu, teman-teman yang shaleh bisa memberikan pengaruh positif bagi kehidupan kalian; membuat hidup menjadi lebih baik dunia dan akhirat…

Bahkan dalam kondisi penuh keceriaan dan kegembiraan pun, segala sesuatunya bisa berbeda jika kita lakukan bersama teman yang baik. Dia senantiasa mengingatkan kalian untuk selalu memperbarui niat karena Allah di mana pun dan kapan pun. Selain itu, teman yang baik senantiasa mendorong kalian untuk menjaga harga diri atau menjaga ibadah-ibadah yang dianjurkan, sehingga keindahan Islam selalu terukir di hati kalian.

Hal ini terjadi dengan Iman Asy-Syarif, seorang muslimah berkewarganegaraan Mesir berusia 25 tahun. Iman melakukan perjalanan ke Denmark tak lama setelah kasus kartun Nabi Muhammad merebak, untuk mengubah citra buruk Islam di sana. Apa yang mendorong Iman untuk melakukan sesuatu demi memperbaiki citra muslim?

Iman menerangkan, “Salah seorang teman saya mendorong saya untuk melakukan sesuatu demi umat. Sejak itu mulailah saya membaca banyak bacaan tentang Islam. Lalu saya ambil bagian untuk mengenalkan Islam kepada orang-orang non-muslim. Sejujurnya, saya tidak bisa mengenyampingkan peran teman yang telah membantu saya untuk melakukan hal-hal positif.”

Jelas, dengan teman-teman yang baik dan shaleh, kalian bisa melakukan hal-hal positif yang menguntungkan Islam dan kaum muslim. Kalian pun menjalani kehidupan yang bebas dari egoisme, kesedihan, kebencian, dan kegelisahan yang terjadi jika berteman dengan teman-teman yang buruk.

Kalian mungkin tidak merasakan dampak langsung dari teman-teman terhadap diri kalian. Tapi jika kalian mau berpikir secara lebih dalam, kalian akan mendapatkan bahwa teman memiliki pengaruh yang dahsyat, kendati kalian mengklaim bahwa kalian memiliki karakter dan kepribadian kuat. Inilah mengapa kalian mesti memilih teman secara bijak, karena teman bisa mengubah hidup kalian secara keseluruhan, baik positif maupun negatif.

Karena alasan demikian, Nabi Muhammad pernah bersabda, “Seseorang itu tergantung agama temannya. Maka hendaknya salah seorang dari kalian melihat siapa temannya." (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi)

Dari Anas, dia menuturkan, Rasulullah SAW bersabda, ”Dan perumpamaan teman duduk yang baik itu bagaikan penjual minyak wangi kasturi, jika minyak kasturi itu tidak mengenaimu, maka kamu akan mencium bau wanginya. Dan perumpamaan teman duduk yang jelek adalah seperti tukang pandai besi, jika kamu tidak kena arangnya (percikannya), maka kamu akan terkena asapnya.” (HR. Abu Dawud).

…Carilah sedikitnya seorang teman baik dan shaleh yang bisa menjadi batu loncatan bagi kalian menuju surga…

Menjadi sangat penting bagi kita untuk memahami hadits di atas yang mengindikasikan dampak teman terhadap kehidupan seseorang, dan pentingnya memilih teman-teman yang baik. Maka pikirkanlah baik-baik. Dan bahkan jika semua teman kalian adalah teman yang berkelakukan buruk, maka Allah akan mengampuni, jika kalian mau bertobat. Carilah sedikitnya seorang teman baik dan shaleh yang bisa menjadi batu loncatan bagi kalian menuju surga. [ganna pryadha/voa-islam.com]

sumber: http://m.cybermq.com

Hukum Berjabat Dengan Non-Muhrim

Assalamualaykum :)

Zaman sekarang berjabatan tangan atau salaman antara laki-laki dengan perempuan sudah biasa. Tapi, apa pembaca tahu bahwa bersentuhan antara non-mukhrim itu haram? Yaa, pastilah pembaca sudah tahu hukum ini. Sering kali kebiasaan jelek ini (bersalaman dengan non-mukhrim) mengalahkan akhlak islami yang semestinya ditegakkan.

SAW bersabda:“Sungguh di tusuknya kepala salah seorang dari kalian dengan jarum besi, lebih baik baginya daripada ia menyentuh wanita yang tidak halal baginya”. (HR Ath-Thabrani)

Kemudian tak diragukan lagi, hal ini termasuk zina tangan, sebagaimana disabdakan oleh SAW:“Kedua mata berzina, kedua tangan berzina, kedua kaki berzina dan kemaluanpun berzina”.(HR Ahmad)

Dan adakah orang yang hatinya lebih bersih dari hati Nabi Muhammad ? Walaupun demikian beliau mengatakan:“Sesungguhnya aku tidak pernah menyentuh tangan wanita”.(HR Ahmad)

Beliau juga bersabda:“Sesungguhnya aku tidak pernah menjabat tangan wanita”.(HR Thabrani)

Dan dari Aisyah radliAllah SWTu ‘anha, dia berkata: “Dan Demi Allah SWT, sungguh tangan SAW tidak (pernah) menyentuh tangan wanita sama sekali, tetapi beliau membai’at mereka dengan perkataan”.

Hendaknya takut kepada Allah SWT , orang-orang yang mengancam cerai istrinya yang shalehah, karena ia tidak mau berjabat tangan dengan kolega-koleganya.
Perlu juga diketahui, berjabat tangan dengan lawan jenis, meski memakai alas (kaos tangan) hukumnya tetap haram.

Semoga Bermanfaat yaa :) tetap tebarkan kebaikan :D


Sumber : http://www.ikatanwargaislaminalum.com

KRITERIA REMAJA MUSLIM

Assalamualaykum :)
masih suka bertanya-tanya "sebenernya gimana sih bisa jadi muslim sejati?"
Berikut ini adalah apa saja yang harus dimiliki oleh seorang remaja muslim :

1. Taat pada Allah dan Rasul
" Ta'atilah Allah dan RasulNya, jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir." (Q.S Ali Imron : 32)
2. Selalu menjaga kesehatan diri
" Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah, pada keduanya ada kebaikan . " ( HR. Muslim )
3. Jadilah orang yang pintar
".... Allah akan meniggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat..." (QS. Al Mujadilah : 11)
4. Cerdas
Setiap remaja muslim harus berfikiran cerdas. Cerdas versi rosul adalah orang yang selalu ingat akan kematian, sehingga dengan begitu kita akan selalu mempersiapkan bekal untuk hari kemudian.
5. Trampil
Sebagai remaja muslim harus punya banyak keterampilan, diantaranya trampil mengatur uang jajan, trampil mengelola waktu, trampil dalam bergaul dll.
6. Menjaga Penampilan Diri
Penampilan diri seorang muslim harus bersih, rapih, sopan, santun, ramah.
7. Disiplin dalam menjalani setiap aktifitas kehidupan
8. Optimis dalam Hidup, selalu berusaha agar hari ini lebih baik dari hari kemarin.
9. Sabar dengan ketetapan Allah.

Apapun yang telah terjadi dalam kehidupan ini semua hanya terjadi dengan izin Allah, seorang remaja muslim harus ikhlas dengan setiap ketetapan Allah yang membuat hati ini senang ataupun kecewa. Yakinlah Allah akan memberikan yang terbaik untuk kita kalau kita memintanya.

Semoga kita termasuk muslim dan muslimah sejati yaa.. Aamiin :)