24 Oktober
2015, Kusrin
Assalamu’alikum warohmatullah
wabarokatuh.
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ
وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ
أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ
هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ
وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ أَمَّا بَعْدُ
Hadirin semua ikhwati wa akhwati yang dirahmati Allah
Pertama-tama,
Segala puji bagi Allah, yang telah memberikan segala nikmatnya terus
menerus, siang dan malam tanpa perhitungan, yang maha terjaga, yang tidak
pernah mengantuk dan tidak tidur, yang maha hidup abadi dan maha memelihara
semua makhluk-Nya. Pemberian-Nya tidak terhitung dan terkira, tak ada ungkapan
syukur yang terucap dari Lisan sang hamba yang lemah ini melainkan ucapan
Al-Hamdulillahi robbil ‘alamin..
Sholawat dan salam senantiasa ter-curahkan kepada Nabi kita,
Pujaan hati kita, kekasih hati ribuan juta muslim di dunia, Muhammad bin
Abdillah yang berbudi luhur dan mulia nasabnya dengan semulia-mulia ucapan dan
do’a baginya... Allahumma sholli wasallim wabarik alaih wa’ala ‘alaih.
Hadirin yang dirahmati Allah.
Terimakasih saya ucapakan atas waktu dan kesempatan yang diberikan.
Yang terhormat Bapak/Ibu Walikota/mewakili (kalau ada)
Yang terhormat Bapak/Ibu Kepala Lurah/mewakili (kalau ada)
Yang terhormat Bapak/Ibu Ketua RW dan RT (kalau ada)
Yang terhormat Ustadz (……….) yang telah berkenan hadir, yang kami timba
ilmu dan nasehatnya
Yang terhormat pengurus DKM Masjid (……) yang telah bersama-sama kita
Yang teristimewa para undangan dan jama’ah masjid (……) yang telah hadir
dari awal
Yang terhormat Panitia pelaksana acara Muharram/Tahun baru Islam 1437 H
yang telah bekerja keras hingga acara ini terlaksana dengan baik.
Terakhir wa bil khusus anak-anak kita (yatim) yang sama-sama kita sayangi.
Hadirin yang di rahamati Allah SWT,
izinkan saya pada kesempatan ini untuk menyampaikan beberapa hal.
Pertama saya mengucapkan banyak terimakasih atas kepercayaan bapak/ibu,
saudara/I yang telah meng-amanahkan kepada saya memangku jabatan baru ini yaitu
ketua DKM masjid untuk beberapa tahun akan datang.
Tentunya saya menyadari dalam amanah ini tidaklah mudah menjalankannya,
oleh sebab itu saya minta bantuan dan sokongan dari pengurus, bapak/ibu jama’ah
hadirin untuk mensukseskan program-program yang akan kita jalankan kedepannya.
Hadirin yang berbahagia,
Manusia terlahir didunia ini dalam keadaan fitroh, ruh-jiwa yang suci, dan
ketika sudah mencapai usia balig diamanahi Allah sebagai pemipin untuk dirinya
sendiri karena pada waktu itu sudah terbebani hukum agama secara penuh yang
sebelumnya dibebankan pada orang tuanya. Dari itu pada hakekatnya semua manusia
yang hidup didunia ini adalah seorang pemimpin, minimal memimpin dirinya
sendiri, memenejemen hatinya karena salah satu tugas seorang pemimpin adalah
“memenejemen”. Pemimpin nafs (jiawa), pemimpin Qolb (hati) itu mengendalikan
dan menunggangi hawa nafsu agar pemimpin mengusai hawa nafsu, bukan hawa nafsu
yang menguasai pemimpin atau pemimpin yang ditunggangi hawa nafsu. Itulah
tentang memipin diri/ nafs yang merupakan pijakan awal yang harus dilalui
sebagai seorang pemimpin yaitu mampu memimpin dirinya sendiri menuju
kesepurnaan jiwanya. Setiap insan adalah pemimpin dan diakhirat nanti
harus mempertanggung jawabkan kepemimpinannya dihadapan Allah SWT. Setelah
pertanggungan jawab dihadapan diri atau manusia ketika didunia.
Hadirin dan para undangan yang di Ragmati Allah SWT
Dalam momen ini, tahun baru Islam mari kita hijrahkan kembali diri kita ke
pada yang lebih baik, dari sekian banyak hikmah yang dapat kita petik dari
perjalan Hijrah diantaranya adalah
1. Pertama, hijrah
merupakan perjalanan mempertahankan keimanan. Karena iman, para sahabat sudi
meniggalakan kampung halaman, meninggalkan harta benda mereka. Karena iman,
mereka rela berpisah dengan orang yang dicintainya yang berbeda akidah. Iman
yang mereka pertahankan melahirkan ketenangan dan ketentraman batin, kalau
batin sudah merasa tentram dan teraasa bahagia, maka bagaimanapun pedihnya
penderitaan dzahir yang mereka alami tidak akan terasa. Itulah mengapa sebabnya
para sahabat mau berjalan di gurun pasir yang panas. Mereka melakukan
perjalanan dari Mekkah menuju Madinah dengan bekal iman. Oleh karena itu, dalam
memperingati tahun baru hijriyah ini, perlulah kita tanamkan keimanan dalam
diri kita sebagaimana imannya para sahabat. Dan diwujudkan dalam bentuk
amal-amal saleh dalam kehidupan ini.
2. kedua adalah
bahwasanya hijrah merupakan perjalanan ibadah. Pada waktu hijrah, dorongan
sahabat untuk ikut tidak sama. Oleh karena itu Rasulullah SAW sebagaimana dalam
hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori menyatakan bahwa amal-amal perbuatan
itu tergantung pada niatnya dan bagi tiap orang apa yang diniatkannya.
Oleh karena itu, semangat ibadah
inilah yang harus menjiwai peringatan hijrah dan langkah memasuki tahun baru
hijriah.
3. hikmah
ketiga adalah bahwa hijrah adalah perjalanan ukhuwah.
Para jamaah, kita bisa menyimak
bersama bagaimana penduduk Madinah menyambut orang-orang Mekkah sebagai
saudara. Kemudian mereka bergaul dalam suasana ukhuwah yang berlandaskan satu
keyakinan bahwa semua manusia berasal dari Nabi Adam dan beliau diciptakan dari
tanah. Maka bersatulah orang-orang muhajirin dan orang anshar sebagai
saudara yang diikat oleh akidah. Dalam surah Al-Hujarat ayat 10 Allah Swt
berfirman :
4.
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ
Artinya: ”Sesungguhnya orang-orang
mukmin itu bersaudara.”
Oleh sebab
itu hendaknya kita senantiasa menjaga kerukuran dan ukhuwah di antara sesama
kita, bertetangga, bermasyarakat dan seterusnya.
Demikianlah sekelumit tentang hikmah hijrah Nabi SAW yang dapat kita ambil,
untuk lebih jelasnya nanti ustadz kita yang akan menyampaikannya.
Selanjutanya mari senantiasa menyantuni, memuliakan anak-anak yatim, jangan
pernah kita menyakiti memakan harta mereka secara bathil. Sebagaimana yang
pernah di sampaikan Rasulullah SAW, bagi siapa yang menyayangi dan menyantuni
anak yatim, Rasulullah meng-ibarakat bagaikan jari telunjuk dan jari tengah.
Nanti di akhirat bersama dengan Rasulullah, In Sya Allah.
Demikian yang dapat saya sampaikan pada
kesempatan ini, sekali lagi saya minta bimbingan dari pengurus DKM sebelumnya,
dan kepada masyarakat jama’ah saya minta masukan dan pengawasannya dalam
menjalan amanah ini. Pemimpin yang Qur’ani adalah seorang pemimpin yang
mengedepankan nilai-nilai Agung Al-Qur’an dalam setiap sikap, tindakan maupun
kebijakannya
Mari kita hijrahkan diri kita kepada jalan yang di Ridhoi Allah SWT.
Billahi taufiq wal hidayah.
Wassalamu’alaikum wrwb.
Note:
Terimakasih atas kepercayaannya, contoh ini bisa di kondisikan sesuai
kebutuhan dan bentuk acara.
Kusrin:
Email : kusrinmz@gmail.com
Cp : 081267244047